Nyepi, Ritual Pembersihan Diri dan Bumi |
Nyepi adalah ritual menyambut Tahun Baru Saka yang dirayakan oleh umat Hindu Dharma di Bali. Pada hari ini umat Hindu berdiam diri, berpuasa, dan bersemedi, untuk mencapai kesempurnaan spiritual. Keesokan harinya dirayakan sebagai Tahun Baru. |
Hari Nyepi diawali oleh serangkaian ritual yang bertujuan mempersiapkan batin umat. |
Ritus Melasti adalah ritus pembuka yang dilakukan 3 atau 4 hari sebelum Nyepi. Dalam ritual ini, umat Hindu mencuci patung-patung dewa dan benda-benda keramat dalam pura mereka dengan air, lambang Dewa Wisnu, Sang Pemelihara. Air dipercaya memiliki kekuatan supernatural untuk membersihkan kekotoran spiritual. Umat Hindu membawa patung mereka ke sungai, danau, atau mata air untuk dicuci dengan air lalu dikembalikan ke pura semula. Akan tetapi, sesungguhnya saat mencuci benda-benda keramat itu, umat sedang mencuci dirinya sendiri lahir dan batin. |
Sehari sebelum Nyepi, di siang hari umat melakukan ritual Tawur Kesanga. Ritual ini dilakukan di setiap perempatan di seluruh Bali, yang dipercayai adalah tempat Buta Kala, atau roh jahat, tinggal. Melalui ritual ini, umat Hindu berdamai dengan kekuatan alam. Di malam harinya, diadakan ritual Ngerupuk. Dalam ritual ini, umat Hindu berbaris mengelilingi desa masing-masing sambil membawa obor dan membuat kegaduhan sebising mungkin. Ini dipercaya mampu menakuti dan mengusir roh jahat keluar dari desa mereka. Sejak tahun 1980an, pemuda Bali menghadirkan ogoh-ogoh dalam ritual ini. Ogoh-ogoh adalah boneka kertas yang diarak menuju perempatan desa dan dibakar hingga hangus. Inti dari ritual ini pembersihan roh jahat dari lingkungan dan tubuh dan pikiran umat. |
Hanya setelah semua langkah-langkah penyucian inilah, umat Hindu dapat memasuki tahap selanjutnya di Hari Nyepi. |
Berlangsung 24 jam penuh mulai dari pukul 6 pagi, Nyepi adalah kesempatan untuk mengintrospeksi diri. Dengan demikian, segala hal yang bersifat mengganggu proses ini harus dihindari. Hal-hal yang tidak diperbolehkan adalah—tidak boleh menyalakan api, tidak boleh bekerja, tidak boleh bersenang-senang, tidak boleh bepergian, dan bagi sebagian orang, tidak boleh bicara ataupun makan. Sebagai akibatnya, jalan-jalan kosong, rumah-rumah gelap dan hanya sedikit saja kegiatan yang bisa terlihat. |
Keesokan harinya, orang akan menyongsong hari baru dan tahun baru sebagai seseorang yang baru. Dengan semangat ini, anggota keluarga saling mengunjungi dan saling bermaaf-maafan. |
Comments
Hide