Makassar |
Makassar adalah ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan kota terbesar di Pulau Sulawesi. Hingga tahun 1999, Makassar disebut Ujung Pandang, nama yang diambil dari benteng terbesar di kota itu lalu dikembalikan lagi ke nama aslinya, Makassar. |
Pendatang Eropa pertama yang tiba di Makassar adalah orang Portugis. Di awal abad ke-16, Makassar sudah menjadi pusat perdagangan yang penting di Indonesia Timur dan tak lama menjadi salah satu kota terbesar di Asia Tenggara. Raja-raja Makassar memberlakukan politik perdagangan bebas yang mendorong semua pendatang untuk melakukan usaha di kota tersebut, dan melawan usaha Belanda untuk memonopoli kota itu. Walaupun sebagian besar penduduk Makassar adalah Muslim, ini tidak menghalangi orang-orang Kristen dan pemeluk agama lainnya untuk berdagang di sana. |
Semasa kolonial Belanda, kota ini telah menjadi pelabuhan utama di Sulawesi bagian selatan yang sudah memiliki kegiatan pelayaran yang teratur baik domestik maupun internasional. Makassar sangat terkenal dengan kapal pinisi-nya, sebuah kapal layar yang masih sering dipakai untuk perdagangan jarak jauh. Kota ini juga terkenal sebagai penghasil minyak Makassar dan kayu hitam. |
Sebagai kota pelabuhan, Makasar merupakan kota percampuran berbagai etnis di Sulawesi Selatan seperti Bugis, Mandar, Toraja dan Makassar, selain orang Melayu, Jawa dan Cina. Suku utama Bugis-Makassar dikenal sebagai pelaut ulung dan pedagang ulet yang telah menjejakkan kaki di banyak pelabuhan penting di kepulauan Indonesia, Asia Tenggara bahkan Madagaskar. |
Di masa modern, Makassar yang didiami hampir 1 juta orang ini masih juga menjadi kota pelabuhan yang terkenal. Selain itu, kota ini juga merupakan salah satu kota perikanan terbesar di Indonesia yang terkenal dengan perdagangan tripangnya. Dua pusat wisata di kota ini adalah pantai Losari dan benteng peninggalan masa lalu Fort Rotterdam, benteng yang dibangun Belanda setelah menguasi Makassar dan menggantikan benteng terbesarnya Somba Opu. |
Comments
Hide